Ada beberapa hal yang menurut penilaian AFC masih menjadi poin minus stadion yang selesai dibangun 1953 itu.
Nina Rialita
Verifikasi stadion bakal kompetisi level 1, dimulai di provinsi
Sumatera Utara, Jumat pagi (30/9). Rombongan Asian Football
Confederation (AFC) terdiri dari lima orang meninjau stadion milik Pro
Duta FC di Stadion Baharoeddin Siregar, Lubukpakam, Deliserdang.
Pukul
11.20 WIB, rombongan yang terdiri dari Ausher Nikimbaon, Benyamin Tan,
Shahin Rahmani, Avintee dan Mahajan beserta perwakilan PSSI Farid
Mubarok di Stadion Teladan. Inspeksi tidak hanya memverifikasi
infrastruktur namun juga administrasi. Dari hasil sementara dari
beberapa aspek yang belum selesai dipenuhi PSMS bisa ikut kompetisi liga
nasional namun belum bisa untuk level internasional.
Verifikasi
administratif dilakukan di Sekretariat KONI Medan di samping Stadion
Teladan. Hal ini meliputi, peninjauan seluruh berkas PSMS, mulai dari
aspek legal, laporan keuangan, termasuk sosok direktur klub, media
officer, security dan bidang kompetisi. Peninjauan aspek adimistrasi dan
SDM sangat tertutup dan tak boleh diliput wartawan.
Dari
lapangan, konsentrasi peninjauan dilakukan pada tiap ruangan (pemain,
pers, ruang ganti) juga tribun penonton dan untuk media. Verifikasi
lapangan sendiri dilakukan di tengah-tengah para pekerja yang sedang
merehab stadion.
"Untuk liga, stadion tidak ada masalah. Tapi
untuk kompetisi AFC belum. Mereka (pengelola stadion) harus memmperbaiki
segera," ujar Benyamin Tan di sela-sela inspeksi.
Untuk itu,
secara keseluruhan, rombongan AFC meminta, hasil renovasi stadion harus
sudah bisa dikirimkan kepada pihaknya paling lambat tanggal 13 Oktober
mendatang agar bisa ditindaklanjuti dan bukti pembenahan tersebut
dikirim lewat foto.
"Klub
punya waktu dua minggu untuk melengkapi fasilitas yang kurang. Paling
lambat tanggal 13 Oktober, kami meminta foto hasil penambahan dikirimkan
kepada kami," ungkap Ausher Nikimbaon.
Ada beberapa hal yang
menurut penilaian AFC masih menjadi poin minus stadion yang selesai
dibangun 1953 itu. Misalnya, ketiadaan ruangan pengawas pertandingan
yang harus dipisah dengan ruangan wasit, kemudian pintu masuk awak media
peliput yang berbeda dengan pintu utama, ruang keamanan, ruang kontrol
awak penyiaran pehelatan langsung, tangga ke tribun VVIP yang harus
dipisah dengan tempat duduk tribun VIP, sumber listrik untuk reporter
televisi. Ini juga termasuk pintu masuk fotografer ke lapangan harus
berbeda dengan pintu masuk pemain dan area mix zone.
Shahin,
Benyamin dan Ausher juga sempat menyarankan tempat untuk fasilitas
ruang tes doping yang lengkap dengan tambahan TV, Sofa, brankas untuk
kenyamanan.
Sayangnya, konsentrasi verifikasi di tiap ruangan tidak
sempat meninjau kondisi lapangan. Rombongan yang harus segera
meninggalkan Medan menuju Aceh, sama sekali tak menyinggung soal
lapangan bahkan tak menginjakkan kaki ke lapangan. Mereka bolak-balik
memeriksa ruangan.
Soal kelengkapan, AFC mengungkapkan PSMS harus
melengkapi laporan keuangan, kontrak auditor khusus keuangan sebelum
tanggal 10 Oktober, juga lampu lapangan yang harus mencapai 100 ribu
watt tiap tiang, stadion saat ini masih 80.000 watt. Kemudian, pengurus
PSMS harus melengkapi surat pernyataan dari pemerintah setempat tentang
kesediaan memberikan fasilitas stadion ke PSMS sebagai tempat latihan
dan bertanding.
Sekretaris Umum PSMS Medan Idris menyatakan,
pihaknya senang dengan kedatangan AFC melakukan inspeksi ke stadion yang
menjadi home-base PSMS musim mendatang. "Intinya kami puas dengan
masukan dari AFC. Mereka menjelaskan detil tentang apa-apa yang harus
dibenahi," ujarnya.
Untuk itu, secara langsung Idris akan
menyampaikan poin minus yang ditemukan AFC atas Stadion Teladan kepada
Wali Kota Medan Rahudman Harahap segera. "Mungkin besok (hari ini) saya
akan sampaikan apa yang menjadi kekurangan stadion kepada pak wali,"
ungkapnya.
Sementara itu sebelumnya, Kadis Pertamanan Medan,
Erwin Lubis mengatakan pihaknya akan mengerjakan semua kekurangan aspek
sesuai permintaan AFC. Dalam pengerjaannya, Dinas Pertamanan bekerjasama
dengan Dinas Pekerjaan Umum dan Perkim. Erwin menyebutkan, anggaran
untuk dinas pertamanan tidak ada khusus dari Pemko. Soal lapangan,
lanjutnya, tidak akan dibongkar namun hanya diratakan saja. Dia menampik
selama ini Pemko tidak peduli dengan Teladan dan terkesan mengerjakan
ketika Tim AFC tiba.
“Kita pikirkannya semua itu. Tapi selama ini
kan tidak ada stadion alternatif, sementara untuk pembongkaran lapangan
butuh enam bulan. Jadi kalau dibongkar, bagaimana kompetisi. Jadi ya
diratakan saja dan rumput kita masih akan pakai yang saat ini. Tapi
kalau ada rekomendasi dari AFC seperti apa, ya akan kita lakukan,”
tukasnya.
Kadis Perkim, Iriadi Irwadi, menambahkan pihaknya
mendapatkan anggaran 300 juta untuk pengecatan gedung, perbaikan kran
rusak, ruang ganti, ruang pers, ruang kesehatan dan ruang sholat,”
pungkasnya.(gk-38)
Join The Community