Sabtu, 01 Oktober 2011

Stadion Teladan Layak Di Level Nasional

Ada beberapa hal yang menurut penilaian AFC masih menjadi poin minus stadion yang selesai dibangun 1953 itu.


Verifikasi Stadion Teladan Medan (GOAL.com/Nina Rialita)
Nina Rialita
Verifikasi stadion bakal kompetisi level 1, dimulai di provinsi Sumatera Utara, Jumat pagi (30/9). Rombongan Asian Football Confederation (AFC) terdiri dari lima orang meninjau stadion milik Pro Duta FC di Stadion Baharoeddin Siregar, Lubukpakam, Deliserdang.

Pukul 11.20 WIB, rombongan yang terdiri dari Ausher Nikimbaon, Benyamin Tan, Shahin Rahmani, Avintee dan Mahajan beserta perwakilan PSSI Farid Mubarok di Stadion Teladan. Inspeksi tidak hanya memverifikasi infrastruktur namun juga administrasi. Dari hasil  sementara dari beberapa aspek yang belum selesai dipenuhi PSMS bisa ikut kompetisi liga nasional namun belum bisa untuk level internasional.

Verifikasi administratif dilakukan di  Sekretariat KONI Medan di samping Stadion Teladan. Hal ini meliputi, peninjauan seluruh berkas PSMS, mulai dari aspek legal, laporan keuangan, termasuk sosok direktur klub, media officer, security dan bidang kompetisi. Peninjauan aspek adimistrasi dan SDM sangat tertutup dan tak boleh diliput wartawan.

Dari lapangan, konsentrasi peninjauan dilakukan pada tiap ruangan (pemain, pers, ruang ganti) juga tribun penonton dan untuk media. Verifikasi lapangan sendiri dilakukan di tengah-tengah para pekerja yang sedang merehab stadion.

"Untuk liga, stadion tidak ada masalah. Tapi untuk kompetisi AFC belum. Mereka (pengelola stadion) harus memmperbaiki segera," ujar Benyamin Tan di sela-sela inspeksi.

Untuk itu, secara keseluruhan, rombongan AFC meminta, hasil renovasi stadion harus sudah bisa dikirimkan kepada pihaknya paling lambat tanggal 13 Oktober mendatang agar bisa ditindaklanjuti dan bukti pembenahan tersebut dikirim lewat foto. 

"Klub punya waktu dua minggu untuk melengkapi fasilitas yang kurang. Paling lambat tanggal 13 Oktober, kami meminta foto hasil penambahan dikirimkan kepada kami," ungkap Ausher Nikimbaon.

Ada beberapa hal yang menurut penilaian AFC masih menjadi poin minus stadion yang selesai dibangun 1953 itu.  Misalnya, ketiadaan ruangan pengawas pertandingan yang harus dipisah dengan ruangan wasit, kemudian pintu masuk awak media peliput yang berbeda dengan pintu utama, ruang keamanan, ruang kontrol awak penyiaran pehelatan langsung, tangga ke tribun VVIP yang harus dipisah dengan tempat duduk tribun VIP, sumber listrik untuk reporter televisi.  Ini juga termasuk pintu masuk fotografer ke lapangan harus berbeda dengan pintu masuk pemain dan area mix zone.

Shahin, Benyamin dan Ausher juga sempat menyarankan tempat untuk fasilitas  ruang tes doping yang lengkap dengan tambahan TV, Sofa, brankas untuk kenyamanan.
Sayangnya, konsentrasi verifikasi di tiap ruangan tidak sempat meninjau kondisi lapangan. Rombongan yang harus segera meninggalkan Medan menuju Aceh, sama sekali tak menyinggung soal lapangan bahkan tak menginjakkan kaki ke lapangan. Mereka bolak-balik memeriksa ruangan.

Soal kelengkapan, AFC mengungkapkan PSMS harus melengkapi laporan keuangan, kontrak auditor khusus keuangan sebelum tanggal 10 Oktober, juga lampu lapangan yang harus mencapai 100 ribu watt tiap tiang, stadion saat ini masih 80.000 watt. Kemudian, pengurus PSMS harus melengkapi surat pernyataan dari pemerintah setempat tentang kesediaan memberikan fasilitas stadion ke PSMS sebagai tempat latihan dan bertanding.

Sekretaris Umum PSMS Medan Idris menyatakan, pihaknya senang dengan kedatangan AFC melakukan inspeksi ke stadion yang menjadi home-base PSMS musim mendatang. "Intinya kami puas dengan masukan dari AFC. Mereka menjelaskan detil tentang apa-apa yang harus dibenahi," ujarnya.

Untuk itu, secara langsung Idris akan menyampaikan poin minus yang ditemukan AFC atas Stadion Teladan kepada Wali Kota Medan Rahudman Harahap segera. "Mungkin besok (hari ini) saya akan sampaikan apa yang menjadi kekurangan stadion kepada pak wali," ungkapnya.

Sementara itu sebelumnya, Kadis Pertamanan Medan, Erwin Lubis mengatakan pihaknya akan mengerjakan semua kekurangan aspek sesuai permintaan AFC. Dalam pengerjaannya, Dinas Pertamanan bekerjasama dengan Dinas Pekerjaan Umum dan Perkim. Erwin menyebutkan, anggaran untuk dinas pertamanan tidak ada khusus dari Pemko. Soal lapangan, lanjutnya, tidak akan dibongkar namun hanya diratakan saja. Dia menampik selama ini Pemko tidak peduli dengan Teladan dan terkesan mengerjakan ketika Tim AFC tiba.

“Kita pikirkannya semua itu. Tapi selama ini kan tidak ada stadion alternatif, sementara untuk pembongkaran lapangan butuh enam bulan. Jadi kalau dibongkar, bagaimana kompetisi. Jadi ya diratakan saja dan rumput kita masih akan pakai yang saat ini. Tapi kalau ada rekomendasi dari AFC seperti apa, ya akan kita lakukan,” tukasnya.

Kadis Perkim, Iriadi Irwadi, menambahkan pihaknya mendapatkan anggaran 300 juta untuk pengecatan gedung, perbaikan kran rusak, ruang ganti, ruang pers, ruang kesehatan dan ruang sholat,” pungkasnya.(gk-38)

0 komentar:

Posting Komentar

Comment Di Sini....