Di Eropa saja satu bulan hanya ada lima pertandingan.
Mantan pelatih Medan Chiefs tersebut menjelaskan, satu bulan tujuh pertandingan, bisa dilakukan hanya di Singapura, dengan jarak tempuh maksimal hanya tiga jam dari satu kota ke kota lainnya.
Sedangkan di Indonesia, waktu tiga jam sudah habis di bandara karena pesawat delay. ”Manajemen harus bicara pada PSSI soal jadwal, manajemen harus protes masalah ini pada PSSI. Enam kali pertandingan awal, satu kali home lima kali away,” kata Peter.
Seperti jadwal Deltras di pekan ketujuh. Dalam dua hari mereka harus melakoni dua kali laga, yaitu pada Sabtu (7/1) Deltras menghadapi PSM Makassar, namun Minggu (8/1) Deltras harus ke Bontang FC, disusul Rabu (11/1) Deltras menghadapi Persipura Jayapura. ”Pemain tidak punya waktu untuk recovery, bagaimana kami bisa bermain maksimal?” keluh Peter.
Belum lagi, dalam satu musim kompetisi, setiap tim bermain 46 pertandingan, sedangkan kuota pemain hanya dibatasi 25 pemain. ”Saya tidak tahu apa yang ada di pikiran PSSI. Padahal tanpa adanya klub dan suporter tentu tidak ada PSSI,” kata Peter.
Peter menjelaskan, kondisi ini akan berpengaruh pada kualitas Liga. Ketika klub tidak bisa bermain maksimal, suporter akan enggan datang menyaksikan timnya. Jika sudah demikian, klub tidak mendapat pemasukan dari tiket penonton. (gk-31)
0 komentar:
Posting Komentar
Comment Di Sini....